Monthly Archives: October 2011

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter Budaya bangsa

Fungsi Pendidikan Karakter Budaya Bangsa :
1. pengembangan:
pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
2. perbaikan:
memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan
3. penyaring:
untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

Tujuan Pendidikan Karakter budaya bangsa :
mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa;
mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

UU No 20 tahun 2003 Pasal 3

UU No 20 tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik.
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya.

Pemberdayaan Fasilitator Lesson Study Provinsi Jawa Barat

Implementasi Lesson Study oleh Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI) di beberapa Kabupaten provinsi Jawa Barat memberikan perubahan yang sangat besar bagi pendidikan muali dari perubahan lingkunag sekolah, guru, dan siswa.
Melihat kenyataan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tertarik mengimplementasikan lesson study di Jawa Barat dengan memberdayakan fasilitator lesson study yang sudah di latih oleh UPI.

Kegiatan tersebut sudah di laksanakan dan dimulai bulan september tahun 2011 serentak di 10 Kabupaten/ Kota untuk matapelajaran IPA dan Matematika. Untuk tahap pertama LSMGMP berlangsung selama 10 kali pertemuan dengan agenda 2 kali Plan dan 8 Kali Do,see.

Kami merasa bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada UPI dan disdik Provinsi Jawa Barat yang telah memberdayakan kami untuk mendisemnasikan pengalaman berlesson study kepada rekan-rekan guru di MGMP MIPA di kota lain.

Semoga menjadikan lesson study membumi di kalangan guru dan staekholder pendidikan yang gilirannya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme guru MIPA khususnya dan umumnya semua matapelajaran.Amien

Ahmad Fadloli
Fasilitator IPA Kab. karawang